Rabu, 26 Mei 2021

Evaluasi Kegiatan Korespondensi

 


A. Pengertian evaluasi kegiatan korespondensi dalam kantor

     Evaluasi berasal dari bahasa inggris yakni, evaluation yang berarti "penilaian" atau "penaksiran". Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur,menilai,serta mengklasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program.

B. Tujuan evaluasi kegiatan korespondensi dalam kantor
    Tujuan evaluasi kegiatan korespondensi di kantor adalah untuk menilai seluruh kegiatan surat-menyurat yang telah dilaksanakan oleh bagian administrasi perkantiran dalam melaksanakan tanggung jawabnya.untuk dapat melakukan evaluasi,kantor harus sudah mempunyai deskripsi dan spesifikasi kegiatan korespondensi.

C. Proses evaluasi kegiatan korespondensi dalam kantor
    Terdapat beberapa tahapan untuk melakukan proses evaluasi korespondensi dalam kantor. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan pada uraian berikut.
    1. Menghimpun data
        Tahapan menghimpun data dilakaukan dengan mengumpulkan semua surat yang pernah masuk dan dikeluarkan oleh perusahaan.
    2. Melakukan vertifikasi data
        Tahapan vertifikasi data,dalam hal ini semua surat yang pernah masuk dan keluar,dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.
        a. Mengamati susunan redaksi surat dan bentuk surat
        b. Mengamati penulisan alamat surat yamg dikirimkan
        c. Menilai balasan surat dari penerima
        d. Mengindentifikasi surat
        e. Mengendifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan
   3. Mengolah dan menganalisis data
       Setelah mengumpulkan dan memeriksa isi semua surat yang dihimpun,tahapan selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data.
   4. Memberikan interpretasi dan menyimpulkan data
        Tahapan yang dilakukan setelah pengolahan dan analisis data adalah memberikan interprestasi atau simpulan atas data tersebut
   5. Menindaklanjuti hasil evaluasi

D. Manfaat evaluasi korespondensi
     Evaluasi korespondensi di kantor sangat penting untuk dilakukan karena memiiki banyak manfaat, baik bagi pihak perusahaan maupun bagi pihak yang melakukan korespondensi.
     Manfaat evaluasi korespondemsi adalah sebagai berikut.
     1. Untuknmengetahui berapa jumlah surat yang masuk dan surat yang keluar
     2. Untuk mengetahui permasalahan dalam memproses surat
     3. Untuk mengetahui keluhan dalam balasan surat dari relasi kantor
     4. Untuk mengetahui surat yang masuk dari berbagai organisasi dan berbagai perihal yang tertuang di dalamnya
     5. Untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengahasilkan surat
     6. Untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan surat tersebut

Kamis, 20 Mei 2021

PERENCANAAN PROGRAM KERJA KEHUMASAN

PERENCANAAN PROGRAM KERJA KEHUMASAN
Perencanaan Program Kerja Humas/Public Relation


Public relations/Humas merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan mengelola hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat. PR selalu menjadi salah satu bidang yang sangat dinamis dalam kehidupan berorganisasi, karena praktisi PR membutuhkan keterampilan dan kapabilitas yang beragam untuk keberhasilan pekerjaan mereka. Yaitu untuk membangun dan memelihara hubungan dalam organisasi, baik individu dan kelompok yang selalu masuk dalam hubungan bersama dengan pihak lainnya.
Seorang public relations harus melakukan perencanaan program kerja baik itu jangka panjang maupun jangka pendek, yang harus direncanakan dengan cermat dan hati – hati, sehingga akan diperoleh hasil – hasil yang nyata. Program tersebut harus berhubungan dengan tujuan organisasi, maka seorang praktisi PR harus memahami apa yang sedang dilakukan manajemen, bahwa mereka adalah bagian dari tim manajemen.

Indikator Pencapaian Kompetensi
Menjelaskan defenisi perencanaan program kerja humas/public relations
Menjelaskan ruang lingkup dari perencanaan program kerja humas/public relations
Menguraikan urgensi/pentingnya perencanaan program kerja humas/public relations
Mengemukakan model-model perancangan humas/PR
Melakukan Identifikasi kebutuhan perencanaan program humas yang akan ditetapkan oleh humas/PR
Mengumpulkan data dan informasi terkait perencanaan program humas dengan lengkap
Menyiapkan kelengkapan bahan-bahan perencanaan program kehumasan
Membuat perencanaan program kehumasan berdasarkan ketentuan yang  berlaku 

 A. Pengertian Program Kerja

Program adalah suatu rancangan mengenai asas suatu usaha yang akan dijalankan. Sekumpulan aktivitas yang saling  berkaitan dan bantu membntu diantara satu dengan yang lain kepada pencapaian sesuatu tujuan program itu. Organisasi mengandung satu atau lebih program dan tujuan tiap – tiap program itu adalah tidak serupa, tetapi saling menyumbang kepada satu tujuan sebuah organisasi itu.

Program kerja adalah sebagai suatu rencana kegiatan dan suatu organisasi yang terarah terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentutan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita – cita organisasi.

B. Ruang Lingkup Program Kerja Public Relations

Program berhubungan dengan tujuan keorganisasian, maka seorang praktisi Public Relations harus memahami apa yang sedang dilakukan oleh manajemen, bahwa mereka adalah bagian dari tim manajemen. Program merupakan suatu rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan.  

Program kerja PR adalah rancangan yang dibuat untuk menjalankan kegiatan PR.
Dengan melaksanakan metode program kerja secara bertahap dan menggunakan media komunikasi yang tepat. Public Relatians dapat membantu melancarkan jalannya kegiatan perusahaan. Dalam hal ini banyak permasalahan yang perlu menjadi pemikiran Public Relations, antara lain :
      a.   Ke dalam
1.      Meningkatkan efisiensi tenaga buruh atau pegawai (SDM)
2.      Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pegawai (SDM)
3.      Memelihara kekompakan kerja serta menyalurkan kreativitas para pegawai (SDM)
4.      Ikut mengawasi dan menjaga perusahaan dari gangguan – gangguan penyelewengan
b  Ke luar
1.   Memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat (public), terutama dengan public sekitar temat dimana perusahaan itu berada.
2.      Mengajak masyarakat untuk menjadi minded terhadap hasil produksi perusahaan.
3.      Memperluas pasaran hasil produksi perusahaan
4.   Membina kepercayaan dan simpati masyarakat terhadap kegiatan perusahaan. (Suhandang, 2004:238)

Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas PR adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder sasaran khalayak yang terkait.

Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen yang dikelola secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan hasi atau sasarannya.

C. Perencanaan Program Kerja Public Reletions

Defenisi perencanaan kerja, menurut pakar Public Relations, Frank Jeskins (2004 : 13), Public Relations consists off all from of planned communications outwards and inwards between an organization and its public for the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding.
Secara umum pengertian dari perencanaan program kerja public relations yaitu terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi baik kegiatan ke dalam maupun ke luar antara organisasi dan publiknya yang tujuannya untuk mencapai saling pengertian.
Perencanaan program kerja public relations tersebut, berkaitan dengan pengertian perencanaan, wujud rencana kerja dan alasan dilakukannya perencanaan kerja program PR, termasuk manfaat dan klasifikasi perencanaan kerja tersebut. Maka penjelasannya sebagai berikut, Perencanaan kerja, yaitu terdiri dari :
1.      Perencanaan, seseorang yang memanfaatkan atau menginterpretasikan segala informasi, materi dan data yang tersedia baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk di analisis, diseleksi dan diproses sebagai bahan perenacaan kerja yang akan datang.
2.      Hasil yang akan diperoleh relevan dengan hal-hal yang berkaitan dengan peran dan fungsi kegiatan dalam suatu organisasi.
Perencanaan kerja PR, yang berkaitan dengan :
            1.       Fungsi dan teknis manajemen humas yang profesional, dinamis serta proaktif.
Merupakan metode terbaik untuk mempersiapkan pihak organisasi dalam menghadapi perubahan yang sering terjadi.
Penilaian (evaluasi) atau meriview hasil perkembangan kegiatan masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Mengantisipasi dan mengahadapi, tantangan atau resiko yang akan terjadi melalui suatu proses untuk menentukkan tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang secara periodik dan strategis.
Wujud rencana kerja PR
1.       Renacana yang berkaitan dengan hasil atau produk dari perencanaan yang telah dilaksanakan, baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
2.       Renacana perencanaan konsep dasar dari perencanaan kerja PR yang dirancang
3.       Renacana untuk membuat pernyataan berdasarkan dari target yang ingin dicapai
4.       Perencanaan Kerja PR dan alasan-alasan untuk dilakukan kegiatan PR

Alasan dalam kegiatan perencanaan, dalam kata lain yaitu action plan yang mana dapat bersifat proaktif, reaktif, defensive,preventif, protektif dan hingga profitbel.
Alasan mengapa (why) :
1.       Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan lebih luas
2.       Mengahadapi perubahan lebih sempit dalam bidang operasional.
3.       Menciptakan tujuan yang objektif, sasaran dan target yang ingin dicapai.

Manfaat perencanaan kerja PR

Manfaat yang diperoleh dari pembentukan perencanaan kerja PR, yaitu :
1.      Membantu pihak manajemen organisasi untuk mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah-ubah
2.      Mengefektifkan dan mengefesienkan koordinasi atau kerjasama antara departemen dan pihak terkait lainnya.
3.      Menghindari resiko kegagalan dengan tidak melakukan perkiraan atau perencanaan tanpa arah yang jelas dan konkret
4.      Mampu melihat secara keseluruhan kemampuan operasional organisasi
5.      Menetapkan klasifikasi rencana kerja PR, yaitu renacana strategi, rencana tetap dan rencana tertentu.

Dalam pembentukan perencanaan program kerja PR, dimana perlunya seorang praktisi khusus harus terlebih dahulu mengetahui dan dapat memahami tujuan yang akan dicapai oleh organisasinya, jika tidak memahami dan mengetahui dengan pasti tujuan organisasi sebelum melakukan perencanaan program PR, akibatnya timbul hambatan-hambatan, yaitu :
1.  Kegagalan manajemen menyertakan para pelaksana untuk turut serta mempertimbangkan perumusan kebijakasanaan dan program kerja organisasi
2.      Kurang tercapainya kesepakatan mengenai tujuan-tujuan dari pelaksanaan program PR.
3.      Kurang waktu karna tersita oleh pembahasan-pembahasan mengenai permasalahan sehari-hari
4.   Keterlambatan dan frustasi yang dialami pelaksana karna kurangnya koordinasi departemen terkait

Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas manajemen humas tersebut yang diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggung jawabkan hasil dan sasarannya. Secara umum pengertian dari perencanaan humas yaitu terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan, wujud rencana kerja dan alasan dilakukannya perencanaan kerja humas.

Apapun jenis perencanaan, akan selalu mengikuti langkah-langkah tertentu, dimana langkah-langkah tersebut sebaga berikut :
1.      Menentukkan kebutuhan, kemudian memprioritaskan satu atau beberapa yang menjadi tujuan perencanaan
2.      Melakukan ramalan dan menentukan program serta alternatif-alternatif pemecahan
3.      Menspesifikasi program
4.      Memilih alternatif pemecahan

Perencanaan program kerja PR harus dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut terdapat dua program PR yang bersifat mendasar yaitu program PR yang bersifat preventif dan program suatu program yang direncanakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh organisasi, sedang program remedial sehubungan dengan perbaikan situasi dan kondisi yang terjadi pasca krisis. Perencanaan kerja PR, berkaitan dengan :
1.    Tiga Dasar
Ada tiga dasar yang hakiki agar Rencana Program PR dapat berhasil baik, yaitu :
1.      Rencana program kerja harus dibuat dengan teliti dan harus didukung oleh pihak manajemen
2.      Rencana program kerja tersebut harus mempunyai tujuan
3.      Dilakukannya pengarahan mengenai Rencana Program tersebut
   PRO (Praktisi PR) tidak boleh berurusan dengan PR rabun atau rencana program yang  
   direncanakan secara tidak jelas. Agar berhasil, rencana program PR harus disusun terlebih  
   dahulu dan disesuaikan dengan ruang lingkup dimana PRO bekerja di perusahaan besar atau  
   kecil. Misalnya, dengan ruang lingkup yang kecil dan disesuaikan dengan keadaan  
   finansialnya ketika dibuat rencana program PR selama satu tahun.
2.    Unexpected Case
      Dalam praktek, seorang PRO sering dihadapkan dengan sesuatu yang berada diluar perkiraan  
      atau tujuan rencana program. Maka rencana program harus dibuat sebaik mungkin.  
      Penanganan  hal – hal yang hadir di luar dengan dugaan tersebut akan jauh lebih sulit  
      dikarenakan tidak ada guideline (patokan) dalam rencana programitu sendiri. Karena itulah,  
      tak satu bisnis pun dapat beroperasi tanpa rencana program yang matang dan jelas.
3.    Faktor Utama Rencana Program
Kegiatan yang dituangkan dalam bentuk proposal perencanaan kerja PR, termasukspecial event seperti : product launching, facility visit, penandatanganan kerja sama, atau kegiatan lainya : pameran, promosi, sponsor ship, dan kampanye.
Perencanaan anggaran, yang merupakan faktor yang penting. Tidak ada kegiatan tanpa pengeluaran dan pemasukan uang.
Perizinan dari yang berwenang
Strategi pelaksanaan kegiatan
Rapat
Perekrutan karyawan yang akan dilibatkan dalam pekerjaan termasuk jobdescriptionnya
Penyediaan sarana untuk hal – hal yangakan muncul secara tidak terduga

D. Pentingnya Perencanaan Program Public Relations

Rencana program PR sama pentingnya dengan menciptakan suatu fondasi yang kuat untuk sebuah bangunan. Menurut Frank Jefkins (2002 : 56) ada empat alasan yang paling penting bagi perlunya suatu perencanaan PR. Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk menetapkan target – target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh
Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan
Untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan segenap program PR yang telah diprioritaskan
Untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan – tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan :
Staf pendukung atau personil yang mencukupi
Dukungan dari berbagai peralatan fisik seperti alat –alat kantor, mesin ceta, kamera dll
 Anggaran dana yang tersedia

E. Model Perencanaan PR

Menurut Jefkins (2004:57) ada enam model perencanaan PR yang sudah diterima secara luas oleh para praktisi PR profosional yaitu :
1.  PengenalanSituasi
Model perencanaan kegiatan PR dengan pengenalan situasi adalah dengan melakukan perencanaan logis yang merupakan prosedur penyusunan rencana yang didasarkan pada pencapaian  tujuan.
Situasi PR biasanya menyangkut  hal‑hal yang dihadapi  oleh para praktisi PR.Pada situasi  ini tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah empat sikap negative menjadi empat sikap positif.Melalui pengubahan tersebut diharapkan pada akhirnya akan dicapai suatu pengetahuan yang dapat menumbuhkan pemahaman.
Pengenalan situasi dilihat dari sikap negative antara lain :
1)      Permusuhan (hostility)
2)      Prasangka (prejudice)
3)      Apati (apathy)
4)      Sikap acuh tak acuh (ignorance)

2.  Penetapan  Tujuan
Setiap tujuan organisasi dalam pengertian yang luas akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha mencapainya juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unti/departemen humas internal maupun lembaga konsultasi humas eksternal. Seperti masalah keterbatasan sumberdaya, khususnya tidak semua tujuan tersebut bisa dicapai.
Terpilihnya tujuan tidak hanya semata–mata ditentukan oleh keterbatasan sumberdaya, tetapi bisa berasal dari sejauhmana pimpinan peruahaan atau organisasi yang bersangkutan menyadari arti pentingnya humas dan seberapa baik ia menjalin hubungan dengan kalangan media massa.

3.  Defenisi Khalayak
Betapa pentingnya suatu organisasi harus mengenali dan membatasi khalayaknya.Karena, ia harus menentukan bagian yang paling sesuai atau yang paling dibutuhkannya. Kalau khalayak yang potensial ternyata terlalu luas atau bervariasi maka khalayak hanya terfokus sebagian diantaranya.Walaupun untuk beberapa khalayak kita bisa menjangkaunya sekaligus melalui media-media tertentu seperti suratkabar dan televisi.

4.  Pemilihan Media Dan Teknik-Teknik Humas
Media danTeknikHumas
Media dan teknik humas sangat bervariasi.Bila kita membandingkan media humas dan media iklan, akan muncul beberapa hal menarik yaitu :
 Humas
Para praktisi humas cenderung pada media-media yang bercakupan lebih luas.
Para praktisi humas berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV dan Radio.
Kolom dan waktu siar untuk artikel humas terkadang tidak harus dibayar.
Kampanye humas bersedia menggunakan media apa saja, asalkan bisa menjangkau sebanyak mungkin khalayak.
Program-program humas secara umum tidak terlalu pilih-pilih media seperti iklan.
Periklanan
Condong pada media-media yang punya ciri khas, menarik atau glamor sesuai dengan karakteristik khalayak yang hendak dituju.
Para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan manajer iklan dari berbagai perusahaan dan petugas iklan di media massa.
Kampanye periklanan biasanya dilakukan terbatas pada media-media yang bias diharapkan akan membuahkan hasil maksimal dengan biaya serendah-rendahnya.
Dunia periklanan selalu memilih tempat-tempat tertentu yang paling menjanjikan keberhasilan.

5.  Pengaturan Anggaran
Para perencana media humas juga harus memperhitungkan media mana yang harus digunakan untuk menjangkau khalayak yang dipilih, tentunya sesuai dengan keterbatasan anggaran yang ada. 

Pentingnya Anggaran
Adapun arti penting dari penyusunan anggaran bersumber dari adanya beberapa alasan yaitu :
1.    Untuk mengetahui seberapa banyak dana yang diperlukan dalam rangka membiayai suatu program ataukampanyehumas.
2. Anggaran memaksakan disiplin pengeluaran dana sehingga mencegah terjadinya pemborosan atau pengeluaran yang berlebihan dan tidak perlu, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan soal pengeluaran atau pembiayaan akan berjalan tepat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3.      Unsur-unsur Anggaran Humas

Pada umumnya suatu anggaran humas memiliki unsur-unsur atau pos pengeluaran pokok sebagai berikut : (Anggoro, 2008;88)
1)      Tenaga Kerja
2)      BiayaTetap
3)      Materi atau Peralatan
4)      Kas kecil

6.  Pengukuran Hasil Kegiatan Humas
Ada 3 hal terpenting berkenaan dengan pengukuran hasil ini.
Teknik-teknik yang digunakan untuk mengenali situasi sering kali juga dimanfaatkan guna mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dari segenap kegiatan-kegiatan humas yang telah dilaksanakan.
Metode pengumpulan pendapat atau uji sikap merupakan dua metode yang paling lazim digunakan. Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahap perencanaan. Namun bila perlu, penyesuaian bisa pula diilakukan selama berlangsungnya proses pelaksanaan dari program humas yang bersangkutan.
Setiap program humas harus memiliki tujuan yang pasti.

F. Proses Kerja PR

Proses kerja PR merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara sirkuler terus menerus berlangsung. Langkah–langkah kegiatan PR yaitu (Jefkins,2004:72) :
Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelempok terhadap organisasi.
Menganalisis tingkat opini public, baik yang intern maupun yang ekstern.
Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan, masalah yang potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan.
Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat sasaran.
Menjalankan dan melaksanakan aktifitas-aktifitas sesuai dengan program yang telah direncanakan.
Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
Scott M. Cutlip& Allen H. Center  (2005:295), menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan ataulangkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan adalah :
Penelitian dan Mendengarkan
Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan suatu organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta, dan informasi yang masuk untuk  menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi, yaitu apa yang menjadi problem kita ?
Perencanaan dan Mengambil Keputusan
Sikap, opini, ide-ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan serta penetapan program kerjaorganisasi yang sejalan dengan kepentingan atau keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan : apa yang dapat kita kerjakan ?
Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan
Informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan dilakukan, dijelaskan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan dukungan sepenuhnya : apa yang telah kita lakukan dan mengapa begitu ?
Mengevaluasi
Pihak humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari program-program kerja atau aktivitas humas yang telah dilaksanakan.Termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah diperlukan : bagaimana yang telah kita lakukan?

Tahap yang paling sering diabaikan adalah penelitian, perencanaan dan evaluasi. Sebaliknya di antara mereka yang terlalu banyak memfokuskan pekerjaannya pada publisitas, yang sebenarnya akan secara otomatis muncul apabila program PR dirangcang berdasarkan penelitian, perencanaandan evaluasi yang serius.


KESIMPULAN

Program kerja adalah sebagai suatu rencana kegiatan dan suatu organisasi yang terarah terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentutan oleh suatu organisasi.
Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas manajemen humas tersebut yang diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen humas yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggung jawabkan hasil dan sasarannya. Secara umum pengertian dari perencanaan humas yaitu terdiri dari semua bentuk kegiatan perencanaan, wujud rencana kerja dan alasan dilakukannya perencanaan kerja humas. Program perencanaan PR memiliki beberapa model yaitu pengenalan situasi, penetapan tujuan, defenisi khalayak, pemilihan media dan teknik – teknik Humas, penentuan anggaran.

Senin, 03 Mei 2021

MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI HUMAS


MEDIA KOMUNIKASI HUMAS

 
A. Media Humas

     Humas atau public relation  adalah pekerjaan yang berkaitan dengan aspek penyebaran informasi. Sasaran dari humas adalah pihak umum baik dari bagian eksternal maupun internal dalam suatu perusahaan. oleh karena itu, pelayanan kehumasan pasti memerlukan suatu media karena media adalah segala macam saluran atau bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Dalam bagian ini kita akan membahas tentang apa itu media humas, tujuan, serta perannya dalam kegiatan pelayanan kehumasan. 

1. Pengertian Media Humas  

    Media humas adalah segala bentuk media yang digunakan dalam praktek kehumasan dengan tujuan publikasi produk. Dengan demikian, media humas digunakan agar produk yang disampaikan oleh humas tersebut bisa disampaikan kepada khalayak umum. Media humas bersifat lebih kepada publikasi dan komunikasi. 

Media humas memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:
  • Mempromosikan suatu produksi sehingga dapat meningkatkan pemasaran produk suatu perusahaan.
  • Membuat komunikasi antara perusahaan dengan khalaak umum atau pihak lain dapat terlaksana dengan terus menerus.
  • Meningkatkan kepercayaan publik.
  • Meningkatkan citra perusahaan di mata pihak lain atau khalayak umum. 

2. Persamaan antara Media humas dengan Iklan
    Bila kita membandingkan antara media humas dengan iklan, maka kita akan menemukan kesamaan-kesamaan yang ada diantara keduanya. Berikut adalah kesamaan-kesamaan antara media humas dengan media iklan:
a. Kampanye periklanan dan kampanye humas sama-sama menggunakan berbagai macam media
b. Para praktisi humas berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV dan radio,      sedangkan para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan para manager iklan dari berbagai perusahaan, petugas iklan di media massa (radio, koran, televisi, majalah, dan sebagainya). 
c. Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibandingkan dengan kehumasan. 

3. Jenis Media Humas yang Digunakan Dalam Pelayanan Kehumasan
  • Media Pers
  • Media Audio Visual
  • Radio
  • Televisi
  • Pameran (Exhibition)
  • Bahan-Bahan Cetakan (Printed Material)
  • Penerbitan Buku Khusus (Sponsored Books)
  • Surat Langsung (Direct Mail)
  • Pesan-Pesan Lisan (Spoken Words)
  • Pemberian Sponsor (Sponsorship)
  • Jurnal Organisasi (House Journals)
  • Ciri Khas (House Style) dan Identitas Perusahaan (Corporate Identity)
  • Bentuk-Bentuk Media Humas Lainnya 
4. Jenis Media Humas dalam Kaitannya dengan Pihak Lain
    Jika dilihat dari hubungannya dengan pihak lain, media humas dibedakan menjadi 2, yakni media humas internal dan media humas eksternal. berikut adalah penjelasannya:

a. Media Humas Internal
    Media internal adalah suatu sarana penyampaian informasi dikalangan publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. 
    Berikut adalah media-media yang termasuk dalam kategori media humas internal:
1) Jurnal Internal 
2) Papan Pengumuman
3) Kaset Video
4) Stasiun Radio Sendiri
5) Jaringan Telepon Internal
6) Kotak Saran

b. Media Humas Eksternal
    Berikut adalah janis-janis media humas eksternal:
1) Jurnal Eksternal
2) Media Audiovisual
3) Literatur Edukatif
4) Komunikasi Lisan
5) Pameran
6) Seminar
7) Sponsor

B. Pemilihan Media Komunikasi Humas

1. Teknik dan Cara Pemilihan Media Komunikasi yang Sesuai dengan Lingkungan Humas
      Teknik dan cara pemilihan media komunikasi humas adalah yang sesuai dengan publiknya. Hal ini bergantung pula pada empat faktor berikut ini:
     a. Cara Pendekatan
     b. Keterampilan petugas humas
     c. Anggaran 
     d. Kebijaksanaan

2. Kelebihan dan Kekurangan Beberapa Media Komunikasi Humas
   
    a. Radio 

   1) Kelebihan Radio 
       a) Penyampaian gagasan sederhana dan langsung
       b) Teks luwes (mudah dikoreksi)
       c) Punya publik khusus
   2) Kekurangan Radio 
       a) Dialog dan materi kurang variasi
       b) Fakta tak bisa dibeberkan lengkap
       c) Melelahkan (suara dan waktu terbatas)
       d) Hanya bisa didengarkan sekali

    b. Siaran Televisi 

    1) Kelebihan Siaran Televisi 
        a) Jangkauan Masyarakat Luas
        b) Audio Visual
    2) Kekurangan Siaran Televisi 
        a) Biaya mahal 
        b) Komunikasi satu arah
        c) Siaran cepat
        d) Daya beli mahal

    c. Surat Kabar

    1) Kelebihan Surat Kabar
        a) Menjangkau semua lapisan masyarakat
        b) Murah
    2) Kekurangan Surat Kabar
       Penyampaian berita bergantung penulis, tanpa memperhatikan kemampuan pembaca.

    d. Media Online

   1) Kelebihan Media Online 
       a) Trending (terutama media sosial dan blog)
       b) Menjangkau seluruh dunia (internasional)
       c) Menjangkau seluruh lapisan masyarakat
       d) Dapat di akses kapan dan dimana saja
       e) Terdokumentasi
   2) Kekurangan Media Online 
       a) Butuh akses internet
       b) SDM bidang media online masih terbatas
       c) Butuh keterampilan khusus mengelola dan menulis di media online (internet)

Membuat Profil Organisasi

Membuat Profil Organisasi

PROFIL ORGANISASI




A.  Kompetensi Dasar
3.9 Menerapkan profil organisasi
4.9 Membuat  profil organisasi
B.  Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan mengekplorasi tentang materi profil organisasi peserta didik diharapkan dapat :
1.    Menjelaskan pengertian profil organisasi dengan percaya diri
2.    Menguraikan fungsi profil organisasi dengan cermat.
3.    Mengurutkan langkah-langkah penyusunan profil organisasi dengan cermat.
4.    Menjelaskan jenis-jenis profil organisasi.
5.    Mengurutkan isi profil organisasi.
6.     Melakukanan penyusunan  profil organisasi

C.  Uriaian Materi
1.    Pengertian profil organisasi
Profil  adalah sebuah gambaran singkat tentang  seseorang, organisasi, benda lembaga  ataupun wilayah. Profil organisasi adalah salah satu media Public Relations yang merepresentasikan sebuah perusahaan (organisasi). Produk Public Relations ini berisi gambaran umum perusahaan, di mana perusahaan bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya disesuaikan dengan kepentingan publik sasaran. Profil organisasi/company profile adalah salah satu sarana untuk mempromosikan perusahaan dengan berbagai media yang ada. Perusahaan perlu dikenal oleh masyarakat atau publik dan salah satu cara untuk dapat dikenal tersebut perusahaan harus mempunyai “etalase” atau “wajah” untuk ditampilkan depada publik, profil organisasi/company profil merupakan salah satu caranya. Tujuan perancangan profil perusahaan adalah untuk menciptakan citra (image building) dan membentuk presepsi baik dari publik sasaran.profil organisasi merupakan salah satu cara untuk menjalin komunikasi dengan publik, dengan demikian diharapkan hubungan yang terbuka dengan publik dapat dibentuk.
2.    Fungsi Profil organisasi
Profil organisasi memiliki fungsi antara lain :
a.   Representasi Perusahaan
Profil perusahaan merupakan gambaran tentang perusahaan, sehingga dengan adanya profil perusahaan dianggap mewakili perusahaan sehingga publik tidak perlu bersusah payah mencari informasi tentang perusahaan.
b.   Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya mutual-understansing.
c.   Menghemat Waktu Tansaksi
Pihak-pihak lain yang berkatan dengan bisnis perusahaan tidak perlu menanyakan secara detail tentang perusahaan, produk, pasar, visi, misi, posisi keuangan.
d.   Membangun Identitas dan Citra Korporat
Profil perusahaan dikemas menarik, detail, jelas, dan mewah mencerminkan wajah perusahaan yang wajah perusahaan di mata publik sebagai perusahaan yang besar dan bonafit.

3.    Tujuan penyusunan profil organisasi
Pembuatan profil organisasi harus membantu public sasaran mempersepsikan eksistensi suatu organisasi degan tepat, sejalan dengan pekrjaan yang disandang humas, yaitu:
                   a.        Membuat kesan (image) akan suatu produk, orang atau situasi;
                  b.      Memberikan pengetahuan dan pengertian, seingga ketidakpedulian akan suatu organisasi dapat diatasi;
                   c.        Menciptakan ketertarikan dalam suatu situasi, sehingga berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang;
                   d.        Menciptakan penerimaan, kearena profesi humas berperan kunci untuk menjelaskan suatu situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya, sehingga ketidakpedulian dapat diubah menjadi penerimaan dan pengertaian, serta meraih simpati public dengan memberikan informasi yang jelas dan tidak bias.

4.    Cara menyusun profil organisasi
Dalam menyusun tampilan dari sebuah profil organisasi, kreatifitas dan imajinasi sangat diperlukan agar publik dapat tertarik untuk membaca informasi yang akan memberikan wawasan pengetahuan tentang organisasi tersebut. Profil organisasi berfokus pada informasi yang relevan, disajikan dengan tampilan menarik dan memikat hati publik. Profil organisasi harus bisa membuat perusahaan/organisasi terlihat baik.
Beberapa informasi yang harus ada dalam profil organisasi sebuah perusahaan antara lain latar belakang perusahaan, bentuk pelayanan atau produk, dan kontak perusahaan (Alamat, nomor telepon, nomor fax, email, website, dll).Bisa juga disisipkan dengan sejarah perusahaan, susunan perusahaan, visi dan misi, serta pengalaman atau portfolio perusahaan (Daftar klien, produk atau karya yang sudah dihasilkan, dll). Seluruh pelayanan atau produk dapat disajikan secara detail maupun intinya saja, tergantung keinginan dan fungsinya. Namun tidak sedikit sebuah perusahaan memperbarui secara berkala.
Hal lain yang bisa dicantumkan adalah rencana masa depan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian testimonial/kesaksian dari klien atau customer/pelanggan, pernyataan motto, slogan serta motivasi perusahaan, serta sebuah panduan filosofi untuk perusahaan.

Contoh Kerangka Profil Organisasi

Nama perusahaan
Alamat lengkap : alamat, nomor telpon/fax, e-mail, website

1.   Sejaran berdirinya
a. Kapan Berdirinya
b. Siapa pendirinya
c. Mengapa didirikan
d. Dimana/alamat instansi tersebut berdiri
2.   Filosofi perusaaan
3.   Budaya perusahaan
4.   Sambutan dari pimpinan
5.   Visi dan Misi instansi/perusahaan dan tujuan
a.            visi
b.            misi

6.    Struktur organisasi/gamaran tentang sumber daya manusia bahwa perusahaan dipegang oleh orang-orang yang handal dan terampil dalam bidangnya
buat strukturnya dan jelaskan tugas dan fungsinya masing-masing
7.    Program-program yang diselenggarakan (dari dulu sampai sekarang)
Tahun …… : ………………………
Tahun …… : ………………………
8.   Sarana dan Prasarana yang dimiliki
9.   Produk yang dihasilkan
10.          Keunggulan produk/keunggulan perusahaan
11.          Mitra kerja
a.    Siapa mitra kerja
b.    Dalam hal apa kerjasamanya
c.    Bagimana sistem kemitraan yang dibangun
12.          Prestasi yang pernah diraih oleh perusahaan
13.   Galery/kumpulan foto-foto kegiatan, produk, lingkungan organisasi dan lain-lain.

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Kantor

Konsep Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Kantor 1.     Pengertian pemanfaatan Sarana dan prasarana Menurut kamus besar bahasa ind...